Pengguna Napza Suntik (Penasun) adalah mereka yang
ketergantungan Narkotika, Psikotropika, Alkohol dan Zat Adiktif (Napza) yang
disuntikan. Survei ini dilakukan di kota Surabaya dengan kriteria Penasun yang pernah mendapatkan
intervensi dari program, misalnya paket informasi komprehensif, layanan CST,
dan layanan pendampingan lainnya. Dimana dalam survey ini sebagai KD(Kelompok
Dampingan Lama) sejumlah 160 orang atau 80% sample dan kelompok Penasun yang
bukan merupakan bagian kelompok dampingan Yayasan Orbit yang disebut Non KD
sejumlah 40 orang atau 20% sample. Terdapat 4 tujuan dalam survey ini yakni
untuk mengetahui karakteristik kelompok dampingan; melihat perkembangan
pengetahuan kelompok dampingan selama proses pendampingan berjalan; melihat
seberapa jauh perkembangan dan dampak dari program yang sedang dilaksanakan
dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dan; mengetahui perubahan perilaku
dari kelompok dampingan serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Kesimpulan:
- Usia penggunaan Napza diketahui dimulai pada usia 15 tahun hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan pada usia ini perlu ditingkatkan
- Terdapat usia Penasun di rentang 20 sampai 30 tahun, sehingga diperlukan upaya pendekatan program yang berbasis remaja.
- Diketahui Penasun yang tidak melakukan sharing jarum memiliki angka prosentase tinggi, hal ini salah satunya ditunjang dengan adanya program satelit LJSS yang merupakan kemitraan antara DKK melalui PKM dan LSM dengan dasar kemudahan akses, namun demikian intensitas penyuntikan Napza yang cukup tinggi sehingga masih membutuhkan keberlanjutan program LJSS.
- Peran Petugas Lapangan dalam mempengaruhi Kelompok Dampingan dengan upaya pemberian informasi mengenai pengetahuan komprehensive sangat berpengaruh pada perubahan perilaku Penasun
- Hubungan seksual Penasun yang cukup tinggi ke berbagai tipe pasangan dengan penggunaan kondom yang belum konsisten sangat berpengaruh terhadap penyebaran HIV/ AIDS.
- Subtitusi oral masih menjadi pilihan dalam mengatasi adiksi dan menekan penularan HIV/ AIDS, meskipun banyak jenis tertentu yang masih disalahgunakan oleh penasun.
- Pemeriksaan test HIV di LSM baik melalui layanan DiC maupun Mobile masih menjadi pilihan komunitas.
- Upaya negoisasi dalam mendorong komunitas mengakses layanan perlu dilakukan terus menerus dalam kinerja lapangan, misalnya untuk pemeriksaan IMS, TB dan pengobatan lainnya.
- Ketersediaan berbagai jenis Napza yang disuntikan yakni antara lain Heroin, Subuxon, Diazepam, Subutex dan Metadon
Rekomendasi:
- Perlunya penguatan organisasi/kelembagaan bagi pelaksana program untuk mengoptimalkan pelayanannya bagi kelompok sasaran yang dituju
- Perlunya mendorong kemitraan yang sejajar dan terbuka dengan pihak yang berkepentingan dan pemangku kebijakan untuk menuju keberhasilan program
- Perencanaan program yang berbasis data dapat mendukung keberhasilan program yang efektif dan efisien
- Perlunya melibatkan masyarakat sipil dan komunitas pada seluruh tahapan pelaksanaan program (perencanaan, pengganggaran, pelaksanaan dan monev)
- Perlunya dukungan sumber daya untuk mendukung keberlangsungan pelaksanaan program
- Perlu adanya peran yang jelas, terkoordinasi dan terintegrasi antara pelaksana program dari sektor pemerintah dan masyarakat sipil
- Perlu adanya kajian pembelajaran program yang tidak hanya diukur berdasarkan kuantitas data, melainkan juga kualitas intervensi yang dilakukan
3 komentar:
Menarik sekali hasilnya dan salut teman2 orbitsekarang banyak tulisan yang dipublish.
Menanggapi hasil surveynya,mau tanya ttg apa saja karakteristik spesifik penasun remaja jika dibandingkan dengan penasun dewasa tentang risiko penularan HIV atau faktor2nya?
Terima kasih
Salam Sehat
Menarik sekali hasilnya dan salut teman2 orbitsekarang banyak tulisan yang dipublish.
Menanggapi hasil surveynya,mau tanya ttg apa saja karakteristik spesifik penasun remaja jika dibandingkan dengan penasun dewasa tentang risiko penularan HIV atau faktor2nya?
Terima kasih
Salam Sehat
Terimakasih atas responnya.
Kami belum melakukan kajian hingga ke karakteristik penasun remaja tentang resiko penularan HIV dan faktor2nya.
Bila diasumsikan Penasun remaja memiliki kerentanan yang cukup tinggi dibanding dengan Penasun dewasa. Namun sayangnya ini belum kami teliti lebih dalam, termasuk faktor2 yang mempengaruhinya. Semoga ke depannya kami dapat berkesempatan mengkaji mengenai hal ini.
Sebagai info, sepertinya KPA Nasional dan Unicef pernah melakukan kajian ini. Tapi kami belum mengetahui/memperoleh jurnalnya.
Post a Comment