Surabaya –Menyambut Peringatan Hari
AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember nanti, Komisi
Penangulangan AIDS(KPA) Kota Surabaya sosialisasikan tema peringatan
kepada para stakeholder penanggulangan AIDS di Surabaya.
Dalam peringatan tahun ini, tema nasional yang akan diusung adalah
“Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS”.
“Tema ini
diambil karena ternyata kasus penderita HIV/AIDS paling banyak
ditemukan di kalangan ibu rumah tangga,” kata Emi Yuliana Pengelola
Program KPA Kota Surabaya, di Kantor Dinas Kesehatan Surabaya
(04/09/12).
Menurut Emi, kelompok ibu rumah tangga
ini patut diberikan penekanan perhatian karena ternyata dalam dua
tahun terakhir ini kasus-kasus penderita HIV/AIDS banyak ditemukan di
kalangan ibu rumah. Bahkan trendnya cenderung meningkat. Ini berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya yang kasusnya banyak ditemukan di
kalangan Pekerja Seks Komersial (PSK) .
“Dibandingkan dengan PSK, trend angka
peningkatannya cenderung signifikan,” ujarnya.
Apa yang dikatakan oleh Emi ini juga
diamini oleh dr. Kartika, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Kata Kartika, selama ini
puskesmas-puskesmas di Surabaya sulit untuk mendeteksi penderita
HIV/AIDS di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Sebenarnya
puskesmas-puskemas memiliki program untuk ibu-ibu rumah tangga. Namun
program ini baru sebatas kelas untuk para ibu hamil.
Untuk itu, dia mengusulkan agar dalam
peringatan HIV/AIDS akan datang, sebaiknya sudah ditemukan tools
yang dapat digunakan untuk mendeteksi kasus HIV/AIDS di kalangan ibu
rumah tangga. Nah, untuk itu, Kartika mempunyai gambaran untuk
membuat kartu skor yang dibagikan kepada para ibu hamil yang
mengunjungi puskesmas. Kartu skor ini merupakan self assessment
untuk mengetahui apakah ibu tersebut termasuk dalam kelompok yang
beresiko atau tidak.
“Dari kartu skor itu kita bisa
mengetahui apakah seorang ibu hamil termasuk dalam kelompok rentan
HIV/AIDS. Kita kemudian bisa melakukan konseling,” ujar Kartika.
0 komentar:
Post a Comment