Our Right To Be Independent | Members area : Register | Sign in

Orbit Update News

Kisah Ibu Rumah Tangga Terinfeksi HIV/AIDS

Share this history on :
Pagi itu, 8 bulan yang lalu Andi (bukan nama sebenarnya) yang tinggal di Mojoagung Kabupaten Jombang mengeluh pada istrinya sebut saja lina (nama samaran). "Bu, kenek opo yo aku kok mencret-mencret terus. Wes telung wulan iki gak waras-waras (bu kenapa ya aku diare terus menerus. Sudah tiga bulan ini tidak sembuh)," kata Andi dengan logat Jawanya sambil sesekali mengusap-usap perutnya.

Andi ini adalah seorang mantan pecandu narkoba suntik yang telah berstatus HIV. Ia berpacaran Rata Penuhdengan seorang gadis desa yang lugu bernama Lina asal Mojoagung yang sama sekali tidak mengetahui dunia narkoba dan dampak buruknya. Tidak berapa lama, keduanya menikah. Selang setahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak perempuan nan cantik rupawan. Saat ini anaknya sudah berusia 4 tahun, sebut saja Rini.

Andi sama sekali tidak pernah bercerita tentang masa lalunya sebagai mantan pecandu narkoba suntik yang telah positif tertular HIV. Tahunya Andi adalah sosok laki-laki yang bertanggung jawab terhadap rumah tangganya. Karena Andi ini adalah seorang bisnisman. Karena sibuk dengan urusan bisnis, Andi tak menghiraukan akan kondisi badannya. Ia tak pernah ke dokter untuk memeriksakan kondisi statusnya yang terinfeksi HIV. Alasannya karena malu akan statusnya. Disamping itu, di kampung tidak ada dokter yang mau menangani pasien yang terinfeksi, makanya untuk pemeriksaan seperti CD4 (tes kekebalan tubuh) dan tes viraload (tes jumlah virus) harus ke Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya.

Lina, yang tahu kondisi suaminya seperti itu hanya dianggap salah makan saja. "Makanya kue yang buat Rini di lemari es itu jangan dimakani," kata lina sambil terus asyik nonton sinetron kesayangannya di televisi.

Andi lantas berlarian ke kamar mandi. Andi muntah-muntah dan buah air besar. Karena penasaran, Lina yang asyik nonton sinentron lantas bergegas ke kamar mandi. Lina langsung kaget dan dengan spontan ia memijit tengkuk Andi. "Tadi habis makan apa kok sampai begini, ” kata Lina dengan agak gugup. Dengan suara terbata bata sambil menahan sakit, Andi menjawabnya "Bu ayo ke Surabaya aku sudah tidak kuat," jawabnya.

Dengan perasaan bingung dan panik Lina pun menuruti keinginan suaminya untuk ke Surabaya. Keduanya naik bus kota. Ditengah perjalanan antara Jombang - Surabaya, Lina mendengar suaminya berbicara dengan temannya di Surabaya melalui telepon. "An, aku dalam perjalanan ke Surabaya. Aku bingung mau kemana sesampai di rumah sakit? Terus aku mau bilang apa sama istriku. Apa aku mesti terus terang? aku ini sama istriku,” kata Rina yang menirukan obrolan suaminya di telepon itu.

Lina tambah bingung apa maksud suaminya dengan kata terus terang itu. Dalam hati Lina bertanya-tanya apa sebenarnya penyakit yang diderita suaminya itu. Ingin bertanya langsung, Lina takut. Sampai akhirnya tibalah Andi dan Lina di Unit Gawat Darurat RSU dr Soetomo. Salah seorang dokter memutuskan andi untuk segera opname. Sambil menunggu alat infus yang akan dipasang oleh perawat, Andi menarik Lina supaya mendekat. "Bu, maafkan aku ya, aku baru bicara sekarang kalau sebenarnya aku ini sakit HIV/AIDS," kata andi dengan suara lirih.

Mendengar pengakuan suaminya itu, ia kaget. Perasaannya bagaikan langit runtuh menimpa dadanya. Seakan dunia berhenti berputar. Ia bingung harus apa yang mesti dilakukan. Perasaan bingung dan menyesal menyelimutinya. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semua sudah terjadi dan menimpa dirinya. "Rasanya tidak mungkin harus mengulang perjalanan hidupnya dari awal. Kalau dunia ini bisa diputar ulang, semua ini tidak akan terjadi," katanya sambil menetes air mata.

Lina yang waktu itu sedang menunggui suaminya di sebuah ruangan Unit Perawatan Infeksi Penyakit Intermediete (UPIPI) RSU dr Soetomo terus menangis. "Pak aku mau beli minum sebentar," pamitnya dengan air mata terus keluar. Dalam benaknya, terbersit wajah anaknya yang semata wayang.

Perasaan gundah dan bingung semakin menyelimutinya setelah seorang dokter menyarankannya untuk tes HIV melalui Provider Innisiative Testing and Counselling (PITC). Awal ia mengaku kebingungan apakah diri dan anaknya juga akan terkena virus dari suaminya itu. Setelah mendapat konseling dari dokter, perasaan dan pikirannya menjadi lebih tegar dan siap menghadapi resiko yang akan diterima. "Memang benar mas, setelah anak dan saya tes hasilnya semuanya reaktif (positif terinfeksi)," katanya.

Sampai saat ini mereka tetap bisa menghirup udara kehidupan. Bahkan anaknya yang cantik itu juga sehat, meski juga positif terinfeksi HIV. Aktivitas sehari-harinya mereka jalani dengan seperti biasa. Hanya saja, Andi, sang ayah, setiap hari dengan waktu yang ditentukan harus rutin mengkonsumsi obat ARV (antiretroviral). Obat ini adalah untuk menekan pertumbuhan virus yang ada di dalam tubuh orang yang terinfeksi. Sementara Lina dan anaknya masih belum mengkonsumsi karena menurut dokter sistem kekebalan tubuhnya masih bagus.

Inilah salah satu sepenggal kisah pilu yang dialami seorang ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya yang mantan pecandu narkoba suntik. Menurut data yang dirilis Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Propinsi Jawa Timur ibu rumah tangga merupakan peringkat kedua orang yang terinfeksi HIV. Di Jawa Timur pada tahun 2011 hingga bulan september ibu rumah tangga yang terinfeksi sebanyak 639 kasus. Dibanding tahun lalu, terjadi peningkatan 47 kasus dari 592 kasus di tahun 2010. Dari jumlah tersebut, 60 persennya adalah istri dari mantan pecandu narkoba suntik.

Koordinator UPIPI RSU dr Soetomo dr ErwinAstha Triyono mengatakan bulan Oktober 2011 lalu jumlah pasien sebanyak 47 orang. Dari jumlah itu 12 diantaranya adalah pasien perempuan. Dan dua diantara 12 itu adalah wanita sedang hamil. "Sangat sulit untuk memproteksi ibu rumah tangga dari HIV/AIDS. Terutama bila sumber penyakitnya dari suami. Kan jarang ada suami yang mengaku bahwa dirinya suka jajan atau pecandu," katanya. (SP/WTO)
Thank you for visited us, Have a question ? Contact on : info@orbit.or.id
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

2 komentar:

Anonymous said...

Hanya seorang pengecut dan jahat yg berusaha melebarkan sayap penyakitnya bagi org lain dgn topeng CINTA....

Boy said...

Apa yang dimaksud dengan topeng Cinta?

Post a Comment