Our Right To Be Independent | Members area : Register | Sign in

Orbit Update News

Tak Ada Heroin Sabutex pun Jadi

Share this history on :
SURABAYA - Para pecandu heroin ternyata dapat menggunakan buprenorfin (jenis narkoba) bermerk Subutex. Bahan ini merupakan pengganti heroin.

Buprenorfin ini sebenarnya jenis narkoba yang digunakan untuk terapi pecandu heroin. Namun kenyataannya penggunaan obat ini malah disalahgunakan. Secara medis, penggunaan buprenorfin atau subutex ini seharusnya dilakukan secara sublingual atau diresapkan di bawah lidah.

“Namun hal ini jarang dipatuhi oleh klien pengguna buprenorfin,” kata Prof Dr. Hendy M, Kepala Poli Rumatan Metadon RSU Dr. Soetomo, Senin (10/5/2010).

Tidak disukainya metode sublingual ini, ternyata memicu kembali perilaku menyuntik dikalangan pengguna NAPZA. Perilaku menyuntikkan buprenorfin ini mengakibatkan terjadinya infeksi mikrobakterial pada vena serta mengakibatkan kelumpuhan serta kematian jika digunakan dalam jangka panjang.

Banyaknya potensi penyalahgunaan itu karena pasien merasa lebih nyaman bila obat yang termasuk narkotika golongan 3 itu disuntikkan. Sehingga pasien banyak yang mengakali petugas kesehatan atau dokter dengan pura-pura meletakkan di bawah lidah.

Bahaya lain bila obat tersebut dimasukkan ke dalam tubuh melalui jarum suntik adalah penularan penyakit HIV/AIDS. Hal ini berbeda dengan tujuan pemerintah yang mengingkan agar terapi ini mampu mengurangi pengguna narkoba dan menekan angka HIV/AIDS.

Oleh karena itu, Hendy mengharapkan agar masyarakat juga ikut mengawasi penyalahgunaan obat ini dengan mengingatkan orang sekitarnya. Melalui pengawasan tersebut, obat terapi ini bisa digunakan sesuai dengan aturan medis.

“Kita harus bekerjasama untuk menekan penyalahgunaan obat ini. Obat terapi ini mempunyai dampak yang cukup besar untuk kesehatan pengguna narkoba,” tambahnya.
(okezone)
Thank you for visited us, Have a question ? Contact on : info@orbit.or.id
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

Post a Comment