Surabaya (M.Sindoraya) – Rangkaian kegiatan Temu Nasional Partisipasi
Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Tahun 2017 dengan
tema “Sinergi untuk Perubahan yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) hari ini
kembali dilakukan. Kemarin, usai mengikuti kegiatan sesi inspirasi,
yaitu penyampaian pengalaman dan kisah keberhasilan dalam upaya
mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia,
para peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, yakni lembaga
masyarakat, organisasi keagamaan, akademisi, lembaga profesi, dunia
usaha dan media dari seluruh provinsi di Indonesia hari ini diajak untuk
mengikuti kegiatan kunjungan lapangan dan sesi pasar ide.
“Seluruh rangkaian kegiatan PUSPA 2017, mulai dari sesi inspirasi,
kunjungan lapangan, pasar ide, hingga konferensi merupakan upaya Kemen
PPPA untuk menyediakan arena pertukaran pengetahuan dan pengalaman;
menyediakan arena dialog antara pemerintah dan masyarakat; serta
memperkuat sinergi, kolaborasi, dan kemitraan antar elemen masyarakat
untuk memperkuat gerakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
menuju perempuan dan anak Indonesia yang sejahtera. Kami sadar
kompleksitas permasalahan perempuan dan anak di Indonesia tidak mungkin
diatasi oleh pemerintah saja. Diperlukan sinergi, koordinasi, dan kerja
bersama untuk menciptakan perubahan yang lebih nyata dan cepat dengan
beberapa prinsip, yaitu mau berbagi, semua penting, tidak saling
menyalahkan, transparan, dan ikhlas,” tutur Deputi Bidang Partisipasi
Masyarakat Kemen PPPA, Erni Agustina di Kota Surabaya, Selasa (29/8).
Sejumlah titik yang hari ini menjadi lokasi kunjungan lapangan
kegiatan PUSPA 2017, yakni (1) Yayasan Hotline Surabaya; (2) SLB Agca
Center; (3) Kampung Lawas Maspati; (4) Wardhana; (5) Kampung Literasi;
(6) Sanggar Anak Isco; (7) Kampung Kue; (8) Dolly Saiki; (9) Sanggar
Alang-Alang, dan (10) Rumah Sehat Orbit Surabaya (RSOS). Pada kunjungan
lapangan ini, peserta melihat langsung praktek-praktek cerdas
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di sekitar Kota Surabaya.
Proses ini diharapkan menjadi ajang saling belajar dan memperkaya
wawasan, baik bagi tuan rumah maupun peserta.
Sementara itu dalam sesi pasar ide dihasilkan 179 Inisiasi; 6
inspirator terpilih dari berbagai Provinsi yaitu Jawa Timur, Aceh,
Kalimantan Timur, Maluku dan Banten; 50 gagasan; 439 transaksi.
Temu Nasional PUSPA 2017 yang berlangsung pada 27 – 29 Agustus 2017
di Surabaya, Jawa Timur ini menghasilkan beberapa rekomendasi, yakni :
- Melakukan replikasi dan implementasi dari berbagai kisah/cerita keberhasilan lembaga masyarakat di daerah dalam rangka membangun Sinergi.
- Membangun Mekanisme Komunikasi antara Lembaga Masyarakat dengan Dinas PPPA di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
- Mendorong lahirnya berbagai regulasi di daerah dalam melindungi hak perempuan dan anak Indonesia yang mengacu pada Pancasila, UUD 45 dan peraturan perundangan yang berlaku.
- Perlu peningkatan kerjasama yang optimal dan harmonis antar kementerian dalam peningkatan partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak.
- Perlu adanya Databsae lembaga masyarakat dalam membangun komunikasi, informasi dan kemitraan.
- Perlu aktualisasi potensi perempuan secara profesional tanpa membedakan ras, agama, suku, budaya dan golongan untuk tercapainya perempuan mandiri, berkualitas dan bermartabat serta sejahtera.
- Berkomitmen membangun sinergitas dengan memegang prinsip-prinsip sinergi, yaitu: mau berbagi, semua penting, tidak saling menyalahkan, transparan dan ikhlas.
0 komentar:
Post a Comment