Ilustrasi |
SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah lembaga swadaya
masyarakat (LSM) mengusulkan pada Pemerintah Kota Surabaya untuk membuat
shelter atau tempat penampungan bagi para pekerja seks komersial yang
akan dipulangkan.
Sejumlah LSM yang tergabung dalam LSM Peduli AIDS Surabaya itu menilai program pembinaan para PSK sebelum dipulangkan kurang efektif karena mereka akhirnya kembali beroperasi.
"Di shelter itu, selain dibina secara agama, mereka juga harus dibina intensif agar cara berpikir mereka berubah," kata Rudhy Sinyo dari Yayasan Orbit Surabaya, Rabu (23/1/2013).
Shelter atau rumah pemulihan itu juga harus diperhatikan oleh kalangan DPRD Surabaya agar juga diatur dalam Raperda Penanggulangan HIV/AIDS yang sekarang masih dibahas.
"Pengadaan shelter sangat penting, karena selain pembinaan aspek psikologis, juga ada pembinaan pada aspek sosialnya," terang Rudhy.
Kembali beroperasinya para PSK di tempat lain menyulitkan LSM dan pemerintah untuk mendata populasi PSK. Selain itu secara tidak langsung juga mengacak-acak sebaran populasi penularan HIV/AIDS.
Sebelumnya, program pemulangan PSK oleh Pemkot Surabaya dinilai kurang efektif oleh kalangan LSM. Mereka masih banyak menemukan para PSK kembali beroperasi, tapi di lain tempat dengan identitas berbeda. Kini para LSM masih menyusun cara untuk mendata sebaran para PSK tersebut.
Sejumlah LSM yang tergabung dalam LSM Peduli AIDS Surabaya itu menilai program pembinaan para PSK sebelum dipulangkan kurang efektif karena mereka akhirnya kembali beroperasi.
"Di shelter itu, selain dibina secara agama, mereka juga harus dibina intensif agar cara berpikir mereka berubah," kata Rudhy Sinyo dari Yayasan Orbit Surabaya, Rabu (23/1/2013).
Shelter atau rumah pemulihan itu juga harus diperhatikan oleh kalangan DPRD Surabaya agar juga diatur dalam Raperda Penanggulangan HIV/AIDS yang sekarang masih dibahas.
"Pengadaan shelter sangat penting, karena selain pembinaan aspek psikologis, juga ada pembinaan pada aspek sosialnya," terang Rudhy.
Kembali beroperasinya para PSK di tempat lain menyulitkan LSM dan pemerintah untuk mendata populasi PSK. Selain itu secara tidak langsung juga mengacak-acak sebaran populasi penularan HIV/AIDS.
Sebelumnya, program pemulangan PSK oleh Pemkot Surabaya dinilai kurang efektif oleh kalangan LSM. Mereka masih banyak menemukan para PSK kembali beroperasi, tapi di lain tempat dengan identitas berbeda. Kini para LSM masih menyusun cara untuk mendata sebaran para PSK tersebut.
Editor : Kistyarini
(Sumber: http://regional.kompas.com/read/2013/01/23/14103355/LSM.Surabaya.Usulkan.Rumah.Pemulihan.bagi.PSK)
0 komentar:
Post a Comment