Our Right To Be Independent | Members area : Register | Sign in

Orbit Update News

Satunama Gelar Pelatihan Penulisan Bagi Aktivis HIV/AIDS Jatim

Share this history on :
Ruang kegiatan di balai pelatihan Satunama

Sleman - Sejumlah aktivis HIV/AIDS dari Jawa Timur, Rabu (1/08) mengikuti pelatihan penulisan proposal yang diselenggarakan Satunama bekerjasama SUM2-USAID. Kegiatan ini dilakukan agar komunitas yang berbasis organisasi masyarakat sipil (OMS) ini mengetahui langkah-langkah menyusun proposal, sehingga komunitas yang tergabung dalam tujuh lembaga swadaya masyarakat (LSM) ini mampu mengakses dana dari berbagai sektor.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari di Balai Pelatihan Satunama Jl Sambisari 99, duwet, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta ini diikuti sejumlah komunitas diantaranya waria, gay, pekerja seks, dan pengguna napza suntik. Mereka tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) yakni Perwakos, Gaya Nusantara, Genta, Orbit yang berasal dari Surabaya serta tiga LSM berasal dari Malang yakni  Igama, Paramitra, dan Sadar Hati.  

Pada hari pertama, materi yang diberikan ketrampilan menulis dasar dan menulis di media  dengan fasilitator Willian E Aipipidely (konsultan CSR dan analisis program Satunama). Kemudian hari kedua materinya langkah-langkah menyusun proposal dengan pemateri I Gede Edy Purwoko (kepala unit managemen pengetahuan dan Media Satunama). Hari ketiga materi yang akan disampaikan merupakan materi lanjutan hari kedua yakni presentasi dan objektivitas yang juga disampaikan oleh I Gede Edy P.

Menurut Chairperson Satunama Budi Susilo,  pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka membantu LSM yang bergerak dalam penanggulangan HIV/AIDS yang berbasis komunitas mampu membuat proposal yang baik dan bisa mengakses dana-dana yang ada dalam meningkatkan keberlangsungan organisasi. Sehingga penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Budi menambahkan, sumber pendanaan, apabila mengandalkan dari donor terutama donor asing, semakin tahun jumlahnya semakin berkurang di Indonesia. Sedangkan di sisi lain, jumlah OMS dan tantangan yang harus dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat (marjinal) semakin banyak dan bervariasi. Sehinngga OMS dituntut untuk dapat melihat peluang-peluang atau alternatif sumber pendanaan lain agar tetap memberikan pelayanan bagi kelompok dampingan sesuai visi organisasi.

Maka menjadi penting bagi OMS, dapat membuat konsep dan perencanaan strategis yang matang serta logis, unik, inovatif, tepat sasaran dan memiliki dampak yang signifikan bagi target groups. Tidak berhenti di situ, OMS juga harus mampu meyakinkan donor bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah penting dan serta memiliki dampak yang terukur serta dapat diverifikasi.


Penulis adalah aktivis HIV/AIDS dari Yayasan Orbit Surabaya
Thank you for visited us, Have a question ? Contact on : info@orbit.or.id
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

Post a Comment