Our Right To Be Independent | Members area : Register | Sign in

Orbit Update News

Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) Pada Kelompok Berisiko Tinggi di Indonesia Tahun 2011

Share this history on :

Kementerian Kesehatan melaksanakan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) pada tahun 2011. Kegiatan ini bertujuan untuk:
  • menentukan kecenderungan prevalensi Gonore, Klamidia, Sifilis, dan HIV di antara populasi paling berisiko di beberapa kota di Indonesia
  • menentukan kecenderungan tingkat pengetahuan dan persepsi tentang penularan dan pencegahan HIV pada populasi paling berisiko dan populasi rawan (remaja)
  • menentukan kecenderungan tingkat perilaku berisiko tertular/menularkan HIV di antara populasi paling berisiko di beberapa kota di Indonesia
  • mengukur cakupan intervensi pengendalian HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) serta dampaknya pada kelompok sasaran program-program Kementrian Kesehatan RI

Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan surveilans yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1996 dan secara berkala dilakukan di tahun 2002, 2004, 2007 dan 2009.

STBP 2011 dilaksanakan di 11 provinsi yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Area tersebut sama dengan area STBP 2007, kecuali Lampung dan Maluku.

METODOLOGI

Berdasarkan kontribusinya terhadap epidemi HIV, populasi sasaran STBP 2011 tersebut dikelompokkan menjadi:
  1. Wanita Penjaja Seks Langsung (WPSL) adalah wanita yang beroperasi secara terbuka sebagai penjaja seks komersial.
  2. WPS Tidak Langsung (WPSTL) adalah wanita yang beroperasi secara terselubung sebagai penjaja seks komersial, yang biasanya bekerja pada bidangbidang pekerjaan tertentu seperti bar, panti pijat dan sebagainya.
  3. Pria risiko tinggi (risti), ditentukan dengan pendekatan jenis pekerjaan dengan rincian sebagai berikut: 1). Sopir truk adalah mereka yang bekerja sebagai sopir truk antar kota. 2).Tukang ojek adalah mereka yang bekerja sebagai tukang ojek. 3). Pelaut/Anak Buah Kapal (ABK) adalah mereka yang bekerja sebagai anak buah kapal barang atau muatan. 4) Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) adalah mereka yang bekerja sebagai pekerja bongkar muat barang di pelabuhan laut.
  4. Wanita-pria (waria) adalah pria yang berjiwa dan bertingkah laku, serta mempunyai perasaan seperti wanita. Waria yang dicakup dalam STBP 2011 ini tidak hanya waria yang menjajakan seks saja tetapi seluruh waria termasuk waria yang bekerja di salon.
  5. Lelaki suka Seks dengan Lelaki (LSL) adalah pria yang mengakui dirinya sebagai orang yang biseksual/ homoseksual
  6. Pengguna napza suntik (Penasun) adalah orang yang memiliki ketergantungan napza dengan cara disuntikan.
  7. Narapidana adalah pria dan wanita yang sudah divonis menjalani hukuman dan berada di lapas/rutan yang ada di Indonesia.
  8. Remaja sekolah yang dicakup dalam survei ini adalah murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.

Pengumpulan data STBP 2011 dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. wawancara perilaku, yang dilakukan pada kelompok sasaran remaja
  2. wawancara perilaku dan pengambilan darah melalui darah vena/perifer, yang dilakukan pada kelompok sasaran pria risti, narapidana, sebagian WPSL dan WPSTL, serta sebagian LSL
  3. wawancara perilaku, pengambilan darah melalui vena atau perifer, dan apusan vagina atau anus, yang dilakukan pada kelompok sasaran waria, sebagian LSL, dan sebagian WPSL dan WPSTL

STBP 2011 dilakukan di kelompok sasaran dan metode sampling yang hampir sama dengan STBP 2007, tetapi ada beberapa perbedaan seperti dijelaskan pada....

(Selanjutnya silahkan download Ringkasan Esekutif disini)

Lembar fakta STBP 2011 memberikan informasi pendahuluan hasil kegiatan surveilans terpadu biologis dan perilaku pada kelompok berisiko tinggi di Indonesia; terdiri dari 8 lembar fakta untuk 8 kelompok sasaran dan 1 ringkasan eksekutif.

LEMBAR FAKTA RINGKASAN EKSEKUTIF

Disetiap lembar fakta berisi informasi tentang kriteria populasi survei, temuan kunci, kesimpulan dan rekomendasi, serta lampiran tabel data biologis dan perilaku.

Temuan Kunci

Temuan kunci pada seluruh kelompok sasaran:
  1. Dibanding STBP 2007, pola prevalensi HIV antar kelompok sasaran cenderung tetap, sedangkan prevalensi Infeksi Menular Seksual (IMS) mengalami perubahan
  2. Tidak terjadi peningkatan perilaku penggunaan kondom secara konsisten pada seks berisiko
  3. Pengetahuan komprehensif tentang HIV-AIDS pada seluruh kelompok sasaran mengalami penurunan (Pengetahuan komprehensif mengukur tingkat pengetahuan pencegahan dan penularan HIV-AIDS tentang lima hal berikut: (1) tidak dapat mengetahui ODHA hanya dengan melihat; (2) setia terhadap pasangan dapat mencegah penularan HIV; (3) penggunaan kondom dengan benar dapat mencegah penularan HIV; (4) penggunaan alat makan bersama dengan ODHA tidak dapat menularkan HIV; (5) gigitan nyamuk/serangga tidak dapat menularkan HIV.)
  4. Penggunaan napza suntik pada kelompok sasaran selain penasun cenderung tetap
  5. Perilaku berbagi jarum pada penasun cenderung turun

Lembaran Fakta 8 Kelompok Berisiko Tinggi (download disini):

  1. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Pada Pengguna Napza Suntik (Penasun)
  2. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Pada Remaja
  3. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Pada Narapidana
  4. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Pada Wanita Pria (Waria)
  5. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Pada Lelaki Suka Seks dengan Lelaki (LSL)
  6. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Pada Pria
  7. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Pada Wanita Penjaja Seks Langsung (WPSL)
  8. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Pada Wanita Penjaja Seks Tidak Langsung (WPSTL)
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
  1. Kegiatan STBP dilakukan secara berkala untuk dapat melihat kecenderungan prevalensi HIV, Sifilis, Klamidia dan Gonore; perubahan perilaku terkait dengan pengetahuan dan persepsi tentang HIV-AIDS; tingkat perilaku berisiko tertular/ menularkan HIV; dan cakupan intervensi. Untuk pelaksanaan STBP di tahun berikutnya perlu dilakukan perbaikan diantaranya: 1). Penggunaan metode sampling, penentuan kelompok sasaran dan lokasi survei, serta penggunaan pertanyaan kunci sebaiknya konsisten antar STBP. 2). Jumlah pertanyaan dibuat dengan memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk satu wawancara; jangan terlalu banyak supaya responden tidak bosan
  2. Prevalensi HIV cenderung sama bila dibandingkan 2007. Perincian perubahan prevalensi HIV adalah sebagai berikut: 1). Penasun: cenderung tetap atau menurun. 2). Waria: cenderung tetap. 3). WPSL: cenderung tetap, tetapi meningkat di Banyuwangi, Denpasar dan Jayapura. 4). WPSTL: cenderung tetap atau menurun, tetapi meningkat di Jayapura. 5). LSL: cenderung meningkat di semua lokasi penelitian. 6). Pria risti: cenderung meningkat, khususnya di Jayapura.
  3. Dari data STBP 2011, Sifilis cenderung dapat dikendalikan dibandingkan dengan Klamidia dan Gonore. Oleh karena itu perlu diterapkan kembali pengobatan Sifilis dengan obat pilihan pertama (Benzatin penicillin) dan peningkatan program Pencegahan penularan Melalui Transmisi Seksual (PMTS)
  4. Penggunaan kondom secara konsisten pada seks berisiko tidak mengalami perubahan, sehingga perlu adanya intervensi komprehensif dengan meningkatkan aksesibilitas, kualitas penjangkauan dan strategi promosi yang efektif.
  5. Pengetahuan komprehensif masih rendah di seluruh kelompok sasaran sehingga perlu dikembangkan strategi komunikasi yang tepat.
  6. Perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan program Harm Reduction pada kelompok sasaran diluar Penasun untuk mencegah terjadinya peningkatan penggunaan napza suntik pada kelompok risiko tinggi di luar penasun.
  7. Program Harm Reduction harus tetap dijalankan, meskipun terjadi penurunan perilaku berisiko pada penasun.

Thank you for visited us, Have a question ? Contact on : info@orbit.or.id
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

6 komentar:

Anonymous said...

terima kasih datanya...., salut dech buat timnya yg sudah berjuang shg data ini terkumpul..., tetap semangat...,

Admin Orbit said...

Terimakasih responnya, sepengetahuan kami bahwa survei ini merupakan tupoksi kementrian kesehatan yang diagendakan secara periodik setiap 3 tahun sekali. Semoga hasil survei ini dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan penganggaran upaya pencegahan dan penanggulangan HIV bagi seluruh pihak.

Anonymous said...

apakah admin punya metodologi penelitian lengkap dan kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data STBP 2011 remaja? saya membutuhkannya untuk tugas kampus. mohon infonya. terima kasih.

Admin Orbit said...

Maaf kami tidak punya, anda dapat mengajukan permohonan ke dinas kesehatan setempat yang wilayahnya digunakan sbg obyek penelitian ini, kali saja mereka berkenan memberikan contoh formatnya.

amdya said...

Admin, hasil survei ini didapat dari situs mana ya? atau dari admin sendiri?

Admin Orbit said...

Dari bos2 Kemenkes dan yg ditampilkan di posting ini adalah fact sheet hasil survei itu sendiri dengan tidak menambahkan maupun mengurangkan.

Post a Comment