Hal ini diungkapkan oleh Rizky Ika Syafitri saat melakukan kunjungan bimbingan teknis pada personel pelaksana program Yayasan Orbit, Selasa (27/12) di Drop In Center yang berada di Bratang Binangun, Surabaya.
Kegiatan yang diagendakan selama 2 hari ini diikuti oleh seluruh staf Yayasan Orbit berikut dihadiri dr. Kemmy Ampera dan Vidya Nefowaty dari SUM Program Jawa Timur serta M. Theo Zainuri dari HCPI Jawa Timur.
Rizky yang akrab dipanggil Kiki menjelaskan bahwa pendekatan-pendekatan ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dia menjelaskan bahwa pendekatan individu juga perlu didukung dengan pendekatan mobilisasi komunitas, pengorganisasian, intervensi struktural, dan biomedis. “Ini akan menjadi satu kekuatan jika hal itu saling dikombinasikan”, katanya.
Menurutnya satu pendekatan juga tidak bisa berdiri sendiri jika tidak dibarengi pendekatan lainnya. Ia mencontohkan bahwa akhir-akhir ini semakin dikenal pendekatan pengorganisasian komunitas atau CO (Community Organaizing). Pendekatan ini salah satu sasaran hasilnya adalah perubahan aspek kebijakan yang berpihak pada komunitas. “Jika yang dilakukan hanya menyoal itu, maka pendekatan individu untuk peningkatan akses cakupan layanan juga tidak akan maksimal”, ungkapnya sembari menjelaskan hal itu juga berlaku sebaliknya.
Menurut perempuan yang saat ini menjabat Technical Officer for IDU Program mengatakan bahwa pendekatan yang ada bisa saling disinergikan sesuai dengan kapasitas organisasi yang berdasar pada permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi.
Bimbingan teknis yang tidak hanya menyorot pada pendekatan yang dilakukan juga membahas soal tentang pemetaan. Kiki mengungkapkan bahwa pemetaan dapat menjadi dasar organisasi dalam melakukan seluruh rangkaian kegiatan program. Ia menuturkan, selain sebagai dasar, hasil pemetaan juga dapat digunakan sebagai bahan pendorong perubahan kebijakan pada pemangku kepentingan terkait pelaksanaan program. (RS)
0 komentar:
Post a Comment