Our Right To Be Independent | Members area : Register | Sign in

Orbit Update News

Korban NAPZA Jawa Timur Tuntut Alokasi APBD Untuk Penanganan HIV/AIDS

Share this history on :
Surabaya – Komunitas Korban Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) wilayah Jawa Timur serempak menggelar Kampanye Damai di Kantor Gubernur Jawa Timur, Rabu (29/12) pukul 10.00 WIB.
Kampanye yang didukung enam organisasi yaitu Orbit, EJA, Kopenham, MTC, MMC dan Mejacom ini menuntut alokasi khusus APBD Jawa Timur untuk penanganan HIV/AIDS dan program pengurangan dampak buruk NAPZA.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur, pada 2009 angka kasus HIV/AIDS di Jawa Timur menduduki peringkat ketiga setelah Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Pada 2010, posisi Jawa Timur naik menjadi peringkat kedua dengan jumlah total 3.540 kasus HIV/AIDS setelah Jawa Barat.

Sementara prevalensi infeksi HIV pada pengguna NAPZA suntik adalah 40,7 % (Departemen Kesehatan,2009), konsentrasi penanganan HIV pada pengguna NAPZA suntik justru tidak cukup mendapatkan perhatian pemerintah. Dukungan pelaksanaan program pengurangan dampak buruk NAPZA masih didominasi pendanaan asing.

Program pengurangan dampak buruk NAPZA mengedepankan pembukaan akses informasi kesehatan bagi pengguna NAPZA, pencegahan infeksi HIV melalui media jarum suntik, serta terapi pemulihan rawat jalan bagi pengguna opiat.

Sampai 2010, penanganan AIDS melalui program pengurangan dampak buruk NAPZA tidak secara khusus menjadi program utama kesehatan, sedangkan pos anggaran dari APBN untuk kesehatan terus meningkat setiap tahunnya.

Dari Rp 6,51 triliun tahun 2005, kini menjadi Rp 21,39 triliun di tahun 2010. Sementara anggaran pada kementerian atau lembaga berdasarkan fungsi kesehatan juga mengalami peningkatan dari Rp 5,84 triliun pada 2005 menjadi Rp 18 triliun pada 2010.

Jawa Timur juga meningkatkan alokasi anggaran penanganan kesehatan. Pada APBD 2011 anggaran untuk kesehatan mencapai Rp 1,685 triliun. Sementara untuk anggaran belanja daerah sebesar Rp 10,108 triliun yang meliputi belanja tidak langsung sebesar Rp 5,355 triliun, dan belanja langsung sebesar Rp 4,753 triliun.

Koordinator Kampanye, Rudhy Wedhasmara mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur berinisiatif mengusulkan alokasi khusus APBD untuk program pengurangan dampak buruk NAPZA demi penurunan jumlah orang yang terinfeksi HIV. Komunitas Korban NAPZA Jatim menuntut agar Ranperda Pengurangan Dampak Buruk NAPZA bisa segera disahkan.(YS)

(Sumber: http://napzaindonesia.com/korban-napza-jawa-timur-tuntut-alokasi-apbd-untuk-penanganan-hivaids.html)
Thank you for visited us, Have a question ? Contact on : info@orbit.or.id
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

Post a Comment