Surabaya - Meningkatnya penderita AIDS di Jatim membuat beberapa elemen sosial yang peduli AIDS menggelar aksi damai di depan gedung negara Grahadi, Surabaya (Minggu, 16/5/2010).
Aksi yang diikuti 5 elemen peduli AIDS ini antara lain, Gerakan Lisensi Wajib ARV Indonesia, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, East Java Action, MTC dr. Soetomo, After Care Irba Pitoe sebagai respon atas berakhirnya lisensi produksi ARV (Anti Retro Viral) atau obat terapi bagi ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS)
Sehingga produksinya di Indonesia menurun. "Kami minta agar pemerintah memperhatikan hal tersebut, karena bagaimapun juga obat ARV ini sangat berguna bagi penderita AIDS," kata Sholeh, salah satu peserta aksi dalam keterangannya ketika ditemui di lokasi aksi.
Menurutnya, obat ARV bagi penderita AIDS sangat berguna karena bisa menambah hidup dari penderita sehingga semangat untuk hidup bagi penderita penyakit mematikan tersebut dapat bangkit kembali.
"Meski harganya mahal yaitu Rp. 1,2 juta setiap bulannya namun bagi penderita dapat memperpanjang hidup mereka menjadi 12 jam setiap harinya. Jadi obat ini sangat penting sekali dan penyanggah hidup bagi penderita AIDS," katanya.
Dalam aksi tersebut, elemen social peduli AIDS ini mengeluarkan pernyataan sikap antara lain mendesak pemerintah untuk memberikan kemudahan akses informasi terkait proses perpanjangan wajib ARV lini 1.
Mendorong dikeluarkannya lisensi wajib terhadap ketersediaan obat ARV lini 2 bagi ODHA, mendesak pemerintah agar bersuara untuk menolak perdagangan bebas antara India dan Uni Eropa karena dampaknya dapat mengurangi akses ke obat-obatan bagi orang yang hidup dengan HIV.[seruu.com]
Orbit Update News
ARV Menipis Elemen Peduli AIDS Turun Jalan
Thank you for visited us, Have a question ? Contact on : info@orbit.or.id
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment