Penyeterilan peralatan dalam hal ini adalah alat suntik. Dalam penyeterilan alat suntik memiliki prosedur yang terdiri dari tiga langkah dasar:
(1) Membersihkan alat suntik untuk menghilangkan darah, gumpalan darah, dan bahan organik lainnya;
(2) Desinfektan atau pemutih, dan;
(3) Membilas dengan air bersih untuk menghilangkan pemutih.
Sebaiknya sebelum melakukan proses penyeterilan ini, agar dapat diketahui bahwa akan lebih baik untuk membilas alat suntik dengan air putih terlebih dahulu sebelum melakukan penyeterilan. Hal ini diperlukan untuk membersihkan darah, baik berupa gumpalan darah; darah kering yang biasanya virus dapat tertanam (beku); maupun berbentuk protein yang dapat mengkristal hingga darah tidak nampak oleh mata di tabung maupun jarum pada alat suntik.
Setelah itu, prosedur penyeterilan dengan pemutih dapat dilakukan. Adapun proses ini dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Sebaiknya penyeterilan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada saat alat suntik telah digunakan dan lagi sebelum kembali menggunakan alat suntik tersebut.
2. Sebelum menggunakan pemutih, cuci alat suntik dengan air putih. Bilas hingga darah tidak terlihat oleh mata, lakukan ini berulang kali, minimal dua kali pencucian.
(cara pencucian yaitu dengan memasukan air melalui alat suntik hingga air mencapai separuh dari tabung kemudian di kocok dengan keras, lalu air di buang dengan cara disemprotkan melalui jarum suntik)
3. Jangan menaruh air yang digunakan untuk membilas dan / atau pemutih kembali ke dalam wadah yang sama. Lebih baik gunakan wadah yang sekali pakai, misal; gelas aqua, sendok,dll.
4. Setelah alat suntik di cuci dengan air putih. Lakukan melalui cara yang sama dengan menggunakan pemutih minimal 30 detik sambil di kocok dengan keras. Pencucian dengan pemutih ini lakukan sebanyak minimal dua kali.
5. Setelah menggunakan pemutih, bilas alat suntik dan dengan air putih berulang-ulang hingga bau pemutih tidak pekat di tabung. Pembilasan ini jangan menggunakan kembali air yang digunakan untuk pembilasan awal. Lebih baik gunakan dengan air bersih yang baru sekaligus wadahnya karena dapat dimungkinkan bahwa air pembilasan awal telah terkontaminasi
6. Pastikan tidak terdapat air bekas pembilasan di alat suntik dengan memompa ulang berkali-kali alat suntik tanpa isi
7. Alat suntik siap digunakan kembali
Perhatian!!.
Untuk di ketahui bahwa sebaiknya anda menggunakan alat suntik yang baru untuk sekali pakai. Alternatif ini hanya merupakan solusi terakhir jika anda tidak dapat memperoleh / membawa alat suntik baru.
Ingat!!, aturan baku bahwa alat suntik sebaiknya di gunakan untuk sekali pakai dan bukan untuk di pakai beramai-ramai serta bergantian. (SINyo)
0 komentar:
Post a Comment