Our Right To Be Independent | Members area : Register | Sign in

Orbit Update News

Kisah Yati Hamil Ketiga dan Terinveksi HIV/AIDS dari Suami Pertamanya yang Meninggal Dunia

Share this history on :

SURYA.co.id | SURABAYA – Yati, bukan nama sebenarnya, terlihat menggunakan baju hitam dengan kondisi perut yang terlihat membesar. Ia mengidap HIV/AIDS. Ini kehamilan ketiganya.
Perempuan asal Kecamatan Sempu, Banyuwangi itu berada di Surabaya, 6 Juni 2016.

Yati mendapati dirinya mengidap HIV/AIDS sejak ia mengandung anak pertamanya dari suaminya yang pertama.

Berdasarkan hasil cek darah ia dinyatakan positif, sedangkan sang suami meninggal setelah ia melahirkan anak pertama.

Berbeda dengan dua kehamilan sebelumnya, dia masih difasilitasi rumah sakit daerah untuk mendapat layanan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak atau Prevention Mother to Child Transmission.

“Sejak awal saya sudah minta bantuan suster di puskesmas, tetapi mereka tidak bisa bantu kalau saya tidak punya KTP,” terangnya kepada SURYA.co.id.

Sedangkan untuk mengurus KTP, ia harus berangkat dari rumahnya di desa ke pusat Banyuwangi. Selain biaya yang tidak sedikit, ia juga harus terbelit birokrasi antara kelurahan, kecamatan dan Dispendukcapil.

“Ada sampai 5 kali saya bolak-balik, akhirnya saya menyerah. Masalahnya KK dan KTP saya yang habis masa berlakunya tidak diakui lagi,” ungkapnya.

Kini, ia dibayangi kekhawatiran menulari anaknya. Yati, sapaan akrabnya, sudah melaporkan kepada dokter kasus HIV di klinik VCT RSUD Blambangan pada Januari 2016.

Namun, hingga kini, belum ada kepastian penanganan PMTCT untuk calon bayinya karena tidak adanya KTP dan surat keterangan tidak mampu yang dikeluarkan kelurahannya.
Segala akses kesehatan untuk Yati pun terhenti.

“Saya dibantu LSM untuk memeriksakan diri ke RSUD Sidoarjo, tetapi karena responnya lama akhirnya kami ke RS dr Soetomo. Konsultasi kehamilan dan kelahiran juga terpaksa dilakukan atas biaya sendiri,” jelasnya.

“Saya sejak hamil pertama sudah pakai metode PMTCT, anak pertama usia 9 tahun sudah 2 kali cek. Negatif HIV. Kalau yang kedua saya belum berani buat cek,” lanjutnya.

Melihat kesulitan yang dialami Yati, Maria Sulastri, anggota dari pendampingan masyarakat miskin Yayasan Pondok Kasih berusaha mendampingi Yati selama di Surabaya.

Mereka pun memutuskan mengurus surat tempat tinggal sementara untuk Yati di Surabaya.
“Nanti kami bawa ke Dinas Sosial juga, karena tidak punya KTP juga. Agar biaya bersalinnya gratis,” tuturnya.

Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2016/06/06/kisah-yati-hamil-ketiga-dan-terinveksi-hivaids-dari-suami-pertamanya-yang-meninggal-dunia


Thank you for visited us, Have a question ? Contact on : info@orbit.or.id
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

Post a Comment